 |
| Asus U36SD (foto: yoga/okezone) |
Di pasaran Indonesia Asus hanya menyediakan U36SD yang mengadopsi prosesor Intel i3. Ada beberapa versi, yang menggunakan prosesor i3 2310 dibanderol seharga USD659, i3 2330 4G dibanderol USD699 dan i3 2330 2G dibanderol USD679.
Desain
Cover untuk casing Asus U36SD terbuat dari allumunium-magnesium alloy dan tampak serupa plastik. Namun cover tampak kokoh serta ketika dipegang, sidik jari tidak mudah menempel. Cover tersebut juga sudah memiliki lapisan anti debu yang membuatnya tidak mudah kotor.
Pada notebook seksi ini, Asus juga menyematkan papan ketik bergaya pulau. Jarak antar huruf tampak renggang sehingga membantu meminimalisir salah ketik. Ketika digunakan untukmengetik pun tombol-tombolnya terasa empuk. Namun, tombol enter dibuat dengan ukuran yang terasa lebih kecil dari umumnya sehingga perlu waktu untuk membiasakan diri.
Papan sentuh (touchpad) pada notebook ini belum mendukung multi-touch sehingga tidak bisa berperan sebagai jalan pintas zoom in dan out. Tombol papan sentuh dibagi menjadi dua, dengan pemindai sidik jari berada di bagian tengah. Sayangnya, tombol papan sentuh ini sedikit terasa kaku ketika ditekan, meskipun hal ini tidak terlalu berpengaruh pada kinerja dan hanya soal kebiasaan saja.
Performa
Asus menyematka prosesor Intel generasi ketiga yang sudah dibekali dengan prosesor grafis. Namun, prosesor grafis dalam prosesor aplikasi itu tidak bekera sedirian pasalnya masih ada chip grafis berupa Nvidia GeForce GT 520M yang disematkan di dalam notebook ini. Chip grafis Nvidia ini siap mendongkrak performa ketika pengguna membutuhkan tambahan tenaga grafis. Sistem akan otomatis mengaktifkannya saat dibutuhkan.
Teknologi peredam panas di dalam U36SD membuat area palm rest tidak terasa panas saat digunakan untuk mengetik dalam waktu lama. Namun, bagian bawah notebook ini yang terasa cukup panas ketika digunakan dalam waktu lama. Ada baiknya bagi pengguna notebook seksi ini menyediakan cooling pad.
Dibandingkan dengan MacBook Air atau Samsung Series 9, Asus U36SD memang kalah tipis. Namun, kedua laptop tersebut menggunakan prosesor seri low voltage. Asus U36SD sendiri menggunakan prosesor voltase standar sehingga punya tenaga lebih dengan bentuk body tetap seksi.
Asus juga telah membenamkan piranti lunak Power 4 Gear Hybrid. Piranti lunak ini membuat pengguna bisa memilih kinerja sesuai kebutuhan. Ada empat pilihan, yakni Quiet Office mode yang ditujukan mengefektifkan daya untuk mengetik, Entertainment Mode yang mengefektifkan daya untuk menikmati hiburan via notebook, Battery Saving yang mengatur penghematan daya, dan High Performance yang ditujukan untuk mendongkrak kinerja namun cukup menghabiskan daya.
Okezone mencoba menggunakan notebook ini untuk mengetik, menjalankan beberapa aplikasi multimedia, menjelajah internet serta melakukan chatting via layanan instant messaging dengan koneksi WiFi. Power Gear disetel pada posisi High Performance. Dari kondisi baterai yang terisi penuh, ternyata si seksi ini sanggup menemani sampai sekira 4 jam 20 menit.
Saat digunakan untuk memutar musik suara akan keluar dari ventilasi di sisi bawah touchpad. Speaker built-in Asus U36SD mampu menyuarakan denting gamelan dan berbagai alat musik etnik serta modern (musik kontemporer) dengan jernih dan nyaring. Suara gong yang biasanya sulit terdengar jernih pun bisa diperdengarkan dengan baik.
Spesifikasi:
Prosesor : Intel Core i5-2410M 2,3GHz
Grafis : Intel HD Graphics 3000 dan Nvidia GeForce GT 520M
Resolusi : 1366 x 768
RAM : 6GB
Harddisk : 600GB
Sistem operasi : Windows 7 64-bit
Bobot :1,44Kg / 1,66 Kg (4/8 cell battery)
Port : VGA, HDMI, 1 x USB 3.0, 2x USB 2.0, LAN, Audio, Card Reader
Audio : Altec Lansing Speaker
Sumber : OkeZone.com
0 comments: